February 28, 2013

Dia Suami Terbaik

Posted by - 1 comments
Assalamualaikum...

Cinta diukur bukan kerna rasa cinta itu sendiri,
Cinta diukur bukan sejauh mana ia menyintai,
Cinta diukur bukan sejauh mana ia memberi,
Cinta dikukur bukan kerna rasa rindu yang menggunung.
Tapi
Sejauh mana lillahi ta'alla dipatri,
Sejauh mana saling memperbaiki,
Sejauh mana saling menemani,
Sejauh mana terpaut pada yang hakiki.
semuanya kerana Allah SWT semata. itulah cinta yang abadi...

Alhamdulillah, cinta yang diidam akhirnya dimiliki jua,
Dialah peminat setia,
Dialah perindu setia,
Dialah sahabat terbaik,
Dialah penasihat terhandal,
Dialah pembimbing terbaik,
Pencinta, pengasih terbaik. Dialah suami yang mengalir air mata tanda tulus ikhlasnya...

Muhammad Sidek Ilyas bin Ismail.
Suami yang terbaik mengasihi tidak pernah bertepi.
Dia suami terbaik, jelas pengorbanannya datang membawa hajat dari jauh penuh yakin pd Allah walau tak pernah bersua.
Masih teringat saat pertama melihatnya dihadapan mata, sebagai tunangku yang berseri wajahnya. Senyuman dan pandangan pertama masih segar diigatan, membuat diri senyum bahagia bila mengingatinya.
Masih teringat saat kedua kedua bertemu. Dialah lelaki yang telah mengambil ku dari jagaan kedua orang tuaku, dialah lelaki yang akan menjaga dan menemani langkah hidupku. Dialah juga lelaki yang tampak begitu ikhlas menyayangi dan mencurah kasihnya sejak pertama mengenalinya.
Masih teringat saat dipelaminan, lirikan matanya yang tidak putus2 sehinggakan seperti hanya ada dia dihadapanku. Nikmatnya cinta yg Allah hadirkan kerana dia tahu inilah yang terbaik buatku lantas menagislah para iblis, sah sudah segalanya. . .

sifat penyayang mengagumiku.. 


1 tahun, 5 bulan, 3 minggu dan 6 hari akhirnya, semuanya masih tidak berubah.
Dia tetap suami yang terbaik, sentiasa sabar dengan karenah ku.
Dia tetap suami yg terbaik, yang sentiasa cuba memberi dan menyediakan yg terbaik buat isterinya.
Dialah sentiasa suami dan imam yg terbaik, akhlaknya diusaha disarungkan sunnah Rasulullah.
Diala suami yang terbaik, memahami, menyayangi, melindungi dan segalanya... dialah tetap yang terbaik.

Memilikimu membutakan mata melihat lelaki lain, memilikimu, tangisan yang ada menjadi indah...
Memilikimu segalanya menjadi bermakna..

begitu banyak pun kata puji ingin diatur, menggunung perasaan syukur yang ingin terluah tak mampu.
Isterimukan akan sentiasa mencuba yg terbaik untukmu .. menjadi penyeri yang menanti cintamu sentiasa agar bertemu di syurgaNya.. begitu banyak pun cuba diungkapkan, melambung rasa rindu walau dihadapan mata, Isterimu akan setiasa mendoakan kesejahteraan mu. Agar langkahmu sentiasa diterangi cahaya Ilahi,,, cahaya yang menjemput ku ke syurga Allah kelak. Aamiin ya Rabbal Aalamiin...

Sungguh hanya sedikit yang bisa ku tuturkan, namun berjuta kali ganda yang dirasa...
Sungguh dia lah suami terbaik.. Terima kasih suamiku...
Syukur Alhamdulillah...

February 26, 2013

NIQAB OPPRESSES WOMEN: AN IGNORANT ASSUMPTION

Posted by - 0 comments
So, people assume our Niqab to be oppression. Why? Because it covers our faces and oppression- according to them- is probably restricted to not showing the face and being modest.

For everyone who think the Niqab oppresses us, I'd like to ask you'll a few questions. If you think it's covering the face that make us oppressed, what would you call this:



This motorist has his face covered as well and if covering of the face is considered oppression, would you call him oppressed too?

That's one example. Here's another one:



She's a surgeon an as you can see, she's wearing a surgical mask- which isn't much different from the Niqab actually. If a surgeon can perform the most delicate of tasks while wearing the mask, why should a Muslim woman's sight or hearing or even breathing be obstructed with the Niqab? If you say covering the face is oppression, would you call a surgeon with a surgical mask oppressed too?

If an entire nation can go around wearing masks to prevent them from catching viral flus and the like, why can't Muslim women do so to save themselves in a different way? Why?

I know that by now, so many questions may be popping up in some of your minds anyway. Let me answer them as well in advance In Sha Allah. You might argue that:

1) The motorist wears the helmet to protect himself from accidents, injuries, etc
Protection is the reason why motorists wear their helmets, right? Well, it's no different for Niqabis too. While they might wear their helmets to protect them from physical harm, we wear our Niqab to protect ourselves and our bodies. We wear the Niqab because the more you cover, the more protected you are and the more respect you demand for yourself. Our protection is a different kind of protection- not of the body but of our dignity, rights and respect. And this is a far greater and admirable form of protection!

2) They don't wear the helmet or the surgical masks all the time
Well, neither do we wear the Niqab all the time. I know that some people think we cover our faces right throughout the day, but they ought to know that we only wear our Niqab when we go out of our houses or when we're in the presence of strange men. If you take it from a surgeon's point of view, they probably cover their faces with the mask more than I do. Does that mean they're oppressed as well?

3) They wear the helmet and the mask because they have to
So do we! We don't wear the Niqab forcibly- get that clear. We wear the Niqab because we have to and because most importantly- because we want to. Just like the motorists and surgeons are asked to wear the helmet and mask, I believe that Muslim women need to wear it as well. And if we want to wear it, no one can question it.


For all those who live under the cloud of assumption that the Niqab oppresses us, please educate yourself on what oppression really is and think twice before calling a Niqabi oppressed.

Note: I'm in no way comparing the Niqab to the helmet or the surgical mask, but I just took it up as examples. And more often, when we portray things as examples, it tends to make things clearer :)

by : Niqab Lover (muslimconverts)

February 24, 2013

Bahana Internet, Dunia Niqabis & Saya

Posted by - 1 comments
Assalamualaikum...

Lewat malam terasa muda, jika ada yang ingin disampai.
Dingin malam terasa hangat, jika fikiran kecil ingin mencurah.
Keletihan seharian terasa kuat,jika tegas hati meronta ~

Alhamdulillah Sekian lama berada di dunia maya, dari kosong hingga berisi, dari bersisi semakin bermakna, dikala bermakna semakin suka, dan suka menjadi-jadi... Akhirnya menyepi juga. begitulah lumrah pelayarnya...



Setelah lama menyepi dari aktif di alam maya, bermula sekali dengan Laman Sosial Tagged, Friendster, MySpace, Zorpia, MillatFB , facebook dan sbgnya menjadikan diri banyak belajar tentang segala hal dalam kehidupan. Bahana dan malapetaka tidak kurangnya.

Memilih untuk berniqab sejak bermulanya mengaktifkn diri di laman sosial FB menjadikan ramai yang hendak jadikan sahabat, malah mencari sahabat2 yg sama penampilannya dengan niat ingin belajar. Benarlah antara perempuan Seksa (seksi) dan perempuan Berniqab, yg berniqab lebih menarik perhatian, yg add pun mungkin cuma nak tgok gmbr2, ada juga yg mencari gambar wajah. Mungkin dulu tidak sedar akan hakikat itu, yang manis2 cuma terpampang, sedangkan bahananya menyusul tiba.

Bermula dari 1 akaun FB yang bermula dgn nama Laila Al-Qarni, seterusnya Mujahidah Laila, Ruuhul Hubbi Laila dan akhirnya setia bersama Kasihnya Laila, dengan azam kali ini sudahlah menerima insan asing dlm kehidupan. Bukan tidak mahu, namun sepanjang perjalanan alam maya ini, Allah telah mengingatkan berkali-kali akannya.

Tiada siapa2 yang ingin ada musuh dalam hidupnya, dan ana tidak pernah memusuhi, namun ada juga yang memusuhi, itulah kata suami. Siapa sangka dunia Niqabis lebih mencabar dari dunia yang dulu. Kalau dulu kejahilan memampangkan daku Niqabis itu wanita mulia, yang kebaikan disekeliling hidupnya, yang murni bersinar darinya...Namun bila sendiri berada sebahagian darinya, Apalah bezanya cuma penampilan dan pakaian, jika sakitnya yang hadir lebih dalam.

Agak jelas walau telah samar kisah diri ini yang dihebahkan wanita berbahaya, yang jelas cuma iri2 wanita lain terhadap layanan yang diterima, mahupun fitnah tersebar dek pemulut "laser" , apa yang terbaik mengundurkan diri. Nampak tenang namun hati berkelopak gundah , syukurlah kehadiran shbt2 Allah hadirkan sebagai penenang yg salah seorangnya rupanya menjadi peneman setia hidup ini.

Sedikit demi sedikit terimbas semula, mungkin ada hikmahnya Allah ingatkan ana semula, sebagai teguran buat perasaan malam ini. Percaya setiap pengenalan tak kira waktu dan tempat adalah suatu yg indah dan ada hikmahnya, Allah hadirkan insan2 yang mula rapat sebagai shbt malah ana anggap keluarga. Siapa sangka semasa ana berada di sabah, akhirnya Allah izinkan pertemuannya di Semenanjung. Begitu banyak kisah2 yang telah terukir bersama, susah senang di reda demi mengekalkan kasih sayang.
Namun sekelip mata bisa berubah kerana hilang waras dari akal yang lemah. Allah...

Bersyukur kerana kini dunia Niqabis sebati dalam hidup ini, disekeliling mudah sekali bertemu dan beukhwah dgn niqabis2 yang lain. Masih tetap menganggap insan ini murni, namun sekali lagi terasa diludah dengan kepalsuan wajah2 `innocent`.. rupanya inilah lumrah kehidupan... Penilaian Allah pada hati kan, buka rupa semata-mata.

Sejak sekian lama aktif di dunia maya, dan telah bersuami dan berpindah ke semnanjung, bila keluar, ada sahaja yang menegur, mengenali ana dari dunia maya .Walaupun merasa kurang selesa, sungguh memilih untuk menjaga 'Privacy' hidup, kadang perlu dilalui juga, tidak kurangnya ada yang meminta utk tangkap gambar, demi Allah ana sering menantikan pertemuan seterusnya, ada yang berjaya malah ada yg tidak. disana kita bisa melihat keikhlasan seseorang. Salah seorang dari mereka membuatkan diri lebih berhati2 dalam melayan karenah \mereka, setelah perkenalan terjalin hasil dari peniagaan dan teguran dari luar, akhirnya jalinan berlanjutan, kelihatan baik penampilannya , malah berasa selesa kerana niqabis juga malah cantik rupa dan penampilannya. Setelah lama daku melihat gigi tajamnya, dan pisau itu telah jelas ku lihat. Syukur kerana Allah beri jawapan atas kerisauan sejak mengenalinya dengan tidak tanduknya yang semakin menjengkelkan.

Teringat saat pertama bertemunya, camera Dslr dikeluarkan untuk menangkap gmbr bersama ana ketika bertemu disebuah masjid, mesra layanan dan perwatakannya. Namun kini kabar yang terima, bahawa ana yang beria2 nak tangkap gambar bersamanya.. Allah... ana bersama suami ketika itu, mendengar kabar ini, suami cuma menggeleng kepala,tanpa faham karena kanak2  dituruti nasihat pendek yang menenangkan.
Diikutkan geram dgn karenah kanak2 yang tidak matang sebegini. Namun bila fikir mereka masih muda, alahai buat derk shj lah..memafkan dan melupakan adalah yg terbaik..  Walaupaun cerita fitnah digembar gembur, pahala kebajikan membanjiri. insha`Allah.. walaupaun ada yg menjahui kerana fitnah itu, masih banyak insan murni Allah hadirkan.. alhamdulillah
Sejak semua ini terus menerpa memori, menjadikan diri berhati2 memilih shbt untuk menjalin ukhwah, sungguh kadang mereka membawa pisau berteman iri dan dengki menjatuhkan kita.
Walaupun sering terkena, Lalai rasanya, kerana itulah Allah kejutkan semula...
Terlalu baik biarlah bertempat, terlalu berharap biarlah berbatas, terlalu menyayang biarlah ada kasihnya...
Pengajaran untuk ana dan semua insan2 diluar sana. tidak sema org yang kita kenal benar-benar ikhlas ingin mengenali kita... jika bertemu, marilah saling mendoakan agar sama-sama diakhiri dengan kebaikan.

Selesa untuk lebih tidak dikenali adalah pilihan, walaupun ketika diluar teguran ana terima daripada yang mengenali, maafkan jika tidak memuaskan hati, mungkin kerana takut dilukai lagi, namun jika benar2 ikhlas ingin menjalin ukhwah, datanglah ... hati sentiasa terbuka untuk menyayangi  :)

~~~~~~~~~~ Salam sayang 

Sahabat...

.......

 

Cahaya Malam Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos