February 28, 2011

Saat bertemu

Posted by - 0 comments
Saat bertemu teman yang dapat dipercaya, rukunlah bersamanya.
Karena seumur hidup manusia, teman sejati (sahabat) tak mudah ditemukan.

Saat bertemu penolongmu,
Ingat untuk berterima kasih padanya.
Karena ialah yang membantu mengubah hidupmu

Saat bertemu orang yang pernah kau cintai,
Tersenyumlah dengan wajar .
Karena ia lah orang yang membuatmu lebih mengerti tentang cinta

Saat bertemu orang yang pernah kau benci,
Sapalah dengan tersenyum.
Karena ia membuatmu semakin teguh / kuat.

Saat bertemu orang yang pernah mengkhianatimu, Baik-baiklah berbincanglah dengannya.
Karena jika bukan karena dia, hari ini engkau tak memahami dunia ini.

Saat bertemu orang yang tergesa-gesa meninggalkanmu,
Berterima-kasihlah bahwa ia pernah ada dalam hidupmu.
Karena ia adalah bagian dari nostalgiamu

Saat bertemu orang yang pernah salah-paham padamu,
Gunakan saat tersebut untuk menjelaskannaya.
Karena engkau mungkin hanya punya satu kesempatan itu saja untuk menjelaskan

Dan Saat engkau bertemu seseorang yang saat ini menemanimu seumur hidup (suami / istri) kita,
Berterima-kasihlah sepenuhnya bahwa ia mencintaimu.
Karena saat ini kalian mendapatkan kebahagiaan dan cinta sejati yang kau cari.

February 18, 2011

KALAU BENAR CINTAKAN ALLAH....

Posted by - 0 comments
Firman Allah s.w.t. yang bermaksud :
"Supaya kamu semua beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, menguatkan (agama)-Nya, membesarkan-Nya, dan bertasbihlah kepada-Nya pada waktu pagi dan petang."
(Surah al-Fath ayat 9).

Bertasbih di sini bermaksud kita berzikir dengan kuantiti dan kualiti yang tinggi. Zikir lidah, zikir hati dan zikir perbuatan semuanya menjurus kepada membesarkan Allah dan segala yang lain kecil belaka.


Lidah menyebut kalimah Allah, lalu hati merasakan kebesaran dan keagungan-Nya dan tindakan  menyusul apabila kita selaraskan segala perbuatan dengan hukum-hakam-Nya. Itulah zikir yang hakiki. Kesannya sepadu. Ia akan memberi ketenangan dan kekuatan.

Namun apabila Allah dilupakan umat akan kurang menyebut nama-Nya lagi. Ketika itu hati-hati pun lalai daripada merasakan kebesaran dan keagungan-Nya. Akibatnya hukum-hakam diabaikan dalam tindakan dan perbuatan. Apabila ini terjadi jangan ditangisi jika Allah 'lupakan' kita.

Allah hanya menjadi pembela kepada orang yang bertakwa. Orang yang bertakwa adalah orang yang banyak mengingati-Nya ; dengan lidah, hati dan perbuatan. Menjadi seorang Muslim sahaja (buka muttaqin), tidak melayakkan kita mendapat jaminan bantuan daripada-Nya. Siapakah kita, muttaqin atau Muslim?

Muslim, lebih-lebih lagi Muslim yang fasiq, kurang berzikir malah ada yang tidak berzikir langsung. Apakah Allah akan mengingati kita jika kita melupakan-Nya? Lalu terbiarlah kita dihina, dizalimi dan diperkotak-katikkan oleh musuh tanpa mendapat pembelaan.

Bimbang Dosa.
Sayyidina Umar pernah mengingatkan, bahawa dia lebih bimbangkan dosa-dosa yang dilakukan oleh tentera Islam berbanding kekuatan dan perancangan musuh. Dosa-dosa akan menghalang daripada datangnya bantuan Allah kepada kita. Kenapa orang melakukan dosa? Jawabnya, kerana lupakan Allah. Lupa zikir kepada-Nya. Justeru, untuk mendapat kekuatan, elakkan dosa. Dan untuk elakkan dosa sentiasalah mengingati Allah.

Ya, masakan orang yang sentiasa ingatkan Allah tergamak bergelumang dengan dosa? Jika terlanjur sedikit pun mereka segera bertaubat. Orang yang beginilah akan mendapat bantuan Allah dalam apa yang mereka usahakan dan perjuangkan. Mereka disokong oleh kawan dan dihormati oleh lawan. Belum pun bertempik, hanya berbisik, orang akan akur dan tunduk.

Bila Allah menjadi 'kawan', siapa pula musuh kita?
Apabila Allah akrab dengan kita, siapakah yang berani memusuhi kita? Raja Richard berhati singa itu pun tunduk kepada Sultan Salehuddin al-Ayubi. Mengapa? Apakah hanya kerana kekuatan Salehuddin? Tidak, tetapi kerana akhlak dan keperibadiannya yang ditempa dengan zikrullah. Hasilnya, sifat pemaaf, kasih sayang dan prihatinnya, tidak terbatas. Merentas sempadan bangsa, negara dan agama.

Musuh tidak terlalu laju, tetapi orang Islam yang terlalu perlahan. Kita seharusnya ke depan dengan roh cinta dan kasih sayang. Dengan cinta kita berdakwah, berhujah dan menjelaskan dengan penuh hemah dan hikmah tanpa dibauri oleh kebencian dan perasangka.

Dengan cinta kita tidak hanya menyebut nama-Nya, mengingati-Nya dan mendaulatkan hukum-hakam-Nya dalam diri tetapi kita akan kembangkan sayap cinta itu ke dalam rumah tangga, organisasi, masyarakat dan negara.

Kalau benar cintakan Allah, cintalah diri dan umat ini dengan banyak mengingati-Nya. Bangun seawal Subuh, bersih dan sucikan diri. Lalu solatlah untuk mengingati-Nya. Kemudian, bertebaranlah di muka bumi untuk mencari rezeki yang halal dengan meninggalkan segala bentuk rasuah, riba dan penyelewengan.

Atur keluarga mengikut syariat. Jauhkan pendedahan aurat. Perangilah pergaulan bebas, racun hedonisme dan fesyen bohemian dalam kehidupan diri dan remaja kita. Pacu kemajuan ekonomi, tetapi jangan lupakan hukum Ilahi. Bersiasahlah tetapi jauhi fitnah dan kepentingan diri. Ingat Allah! Jaga halal dan haram dalam setiap perilaku dan perbuatan.

( Muhammad Jihad dalam majalah Solusi Isu no.16)

Hakikat Cinta

Posted by - 0 comments


 Cinta itu laksana pohon di dalam hati. Akarnya adalah ketundukan kepada kekasih yang dicintai, dahannya adalah mengetahuinya, rantingnya adalah ketakutan kepadanya, daun-daunnya adalah malu kepadanya, buahnnya adalah ketaatan kepadanya dan air yang menghidupinya adalah menyebut namanya. Jika di dalam cinta ada satu bahagian yang kosong berarti cinta itu berkurang. Apabila Allah s.w.t. cinta kepada kita maka seluruh makhluk di langit dan di bumi akan mencintainya bertepatan dengan hadith dari 




Abu Hurairah bahawa Nabi Muhammad s.a.w. telah bersabda yang bermaksud:

       “Jika Allah s.w.t. mencintai seseorang hamba, maka Jibril berseru, “Sesungguhnya Allah s.w.t. mencintai Fulan, maka cintailah dia!” Maka para penghuni langit mencintainya, kemudian dijadikan orang-orang yang menyambutnya di muka bumi.” [Riwayat Bukhari dan Muslim] 

        Dalam Sunan Abu Daud dari hadith Abu Dzar r.a., dia berkata: Rasulullah s.a.w. bersabda: 

        “Amal yang paling utama ialah mencintai kerana Allah s.w.t. dan membenci kerana Allah s.w.t.” Imam Ahmad berkata: “Kami diberitahu oleh Isma’il bin Yunus, dari Al-Hassan r.a. bahawa Rasulullah s.a.w. bersabda: “Demi Allah, Allah s.w.t. tidak akan mengazab kekasih-Nya, tetapi Dia telah mengujinya di dunia.” 

         Bagaimanakah yang dikatakan hakikat cinta itu? Banyak mengingati pada yang dicintai, membicarakan dan menyebut namanya. Apabila seseorang itu mencintai sesuatu atau seseorang, maka sudah tentu beliau kan sentiasa mengingatinya di hati atau menyebutnya dengan lidah. Oleh yang demikian, Allah s.w.t. memerintahkan hamba-hamba-Nya sgsr mengingati-Nya dalam apa keadaan sekalipun sebagaiman yang difirmankan oleh Allah s.w.t.:

         “Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu bertemu dengan sesuatu pasukan (musuh) maka hendaklah kamu tetap teguh menghadapinya, dan sebutlah serta ingatilah Allah (dengan doa) banyak-banyak, supaya kamu berjaya (mencapai kemenangan).” [Al-Anfaal:45] 

Tunduk pada perintah orang yang dicintainya dan mendahulukannya daripada kepentingan diri sendiri. Dalam hal ini, orang yang mencintai itu ada tiga macam: 

1. Orang yang mempunyai keinginan tertentu dari orang yang dicintainya.

 2. Orang yang berkeinginan terhadap orang yang dicintainya.

 3. Orang yang berkeinginan seperti keinginan orang yang dicintainya.

       Inilah yang merupakan tingkatan zuhud yang paling tinggi kerana dia mampu menghindari setiap keinginan yang bertentangan dengan orang yang dicintainya. Firman Allah s.w.t.:

        “Katakanlah (Wahai Muhammad): “Jika benar kamu mengasihi Allah maka ikutilah daku, nescaya Allah mengasihi kamu serta mengampunkan dosa-dosa kamu. dan (ingatlah), Allah Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani.” [A’li Imran:31] Daripada Abu Hurairah r.a. berkata: Rasul s.a.w. bersabda: “Akan timbul di akhir zaman orang-orang yang mencari keuntungan dunia dengan menjual agama. Mereka menunjukkan kepada orang-orang lain pakaian yang dibuat daripada kulit kambing (berpura-pura zuhud daripada dunia) untuk mendapat simpati orang ramai, dan percakapan mereka lebih manis daripada gula. Pada hal hati mereka adalah hati serigala (mempunyai tujuan-tujuan yang jahat). Allah s.w.t. berfirman kepada mereka: Apakah kamu tertipu dengan kelembutanKu? Apakah kamu terlampau berani berbohong kepadaKu? Demi KebesaranKu, Aku bersumpah akan menurunkan suatu fitnah yang akan terjadi di kalangan mereka sendiri sehingga orang ‘alim (cendikiawan) pun akan menjadi bingung (dengan sebab tekanan fitnah itu)” [Riwayat At-Tirmidzi] 

        Ibnu Abbas berkata: Allah memerintahkan kepada orang-orang yang beriman agar tidak meredhai kemungkaran yang berlaku di tengah-tengah mereka. Apabila mereka mengakui kemungkaran itu, maka azab Allah akan menimpa mereka semua, baik yang melakukannya mahupun orang-orang yang baik. Umar Ibn Abdul Aziz berkata: Bahawa sesungguhnya Allah tidak mengazab orang ramai dengan sebab perbuatan yang dilakukan oleh orang-oeang perseorangan. 

       Tetapi kalau maksiat dilakukan terang-terangan sedangkan mereka (orang ramai) tidak mengingatkan, maka keseluruhan kaum itu berhak mendapat seksa. “Sesungguhnya Allah telah memfardhukan pelbagai perkara wajib, maka janganlah kamu mengabaikannya, dan telah menetapkan had bagi beberapa keharusan, maka janganlah kamu melewatinya, dan juga telah mengharamkan beberapa perkara, maka janganlah kamu mencerobihinya, dan juga telah mendiamkan hukum bagi sesuatu perkara, sebagai rahmat kemudahan buat kamu dan bukan kerana terlupa, maka janganlah kamu menyusahkan dirimu dengan mencari hukumannya”( Riwayat Ad-Dar Qutni, ; Ad-Dar Qutni : Sohih, An-Nawawi : Hasan )

       Mencintai tempat dan rumah sang kekasih. Di sinilah letaknya rahsia seseorang yang menggantungkan hatinya untuk sentiasa rindu dan cinta kepada Ka’abah dan Baitulahhilharam serta masjid-masjid sehinggakan dia rela berkorban harta dan meninggalkan orang tersayang serta kampung halamannya demi untuk meneruskan perjalanan menuju ke tempat yang paling dicintainya.

        Perjalanan yang berat pun akan terasa ringan dan menyenangkan. Bukannya seperti kebanyakan daripada manusia zaman ini yang lebih cintakan harta benda daripada apa yang sepatutnya mereka cintai. Daripada Tsauban r.a berkata: Rasul s.a.w. bersabda: “Hampir tiba suatu masa dimana bangsa-bangsa dari seluruh dunia akan datang mengerumuni kamu bagaikan orang-orang yang hendak makan mengerumuni talam hidangan mereka. Maka salah seorang sahabat bertanya: Apakah dari kerana kami sedikit pada hari itu? Nabi s.a.w. menjawab: Bahkan kamu pada hari itu banyak sekali, tetapi kamu umpama nuih di waktu banjir, dan Allah akan mencabut rasa gerund terhadap kamu dari hati musuh-musuh kamu, dan Allah akan mencampakkan ke dalam hati kamu penyakit “wahan”. Seorang sahabat bertanya: Apakah “wahan” itu hai Rasul s.a.w? Nabi s.a.w. menjawab: Cinta dunia dan takut mati” [Riwayat Abu Daud] Mencintai apa yang dicintai sang kekasih.

        Dengan mematuhi segala perintah Allah s.w.t. serta mengamalkan sunnah Rasulullah s.a.w. “Wahai orang-orang yang beriman! masuklah kamu ke dalam agama Islam (dengan mematuhi) segala hukum-hukumnya; dan janganlah kamu menurut jejak langkah syaitan; Sesungguhnya syaitan itu musuh bagi kamu yang terang nyata” [Al-Baqarah:208] Berkorban untuk mendapatkan keredhaan sang kekasih Keimanan seseorang muslim itu akan lengkap sekiranya dia mencintai Rasulullah s.a.w. dengan hakikat cinta yang sebenar. Rasulullah s.a.w. bersabda: “Tidak beriman seorang daripada kalian sehingga aku menjadi orang yang lebih dicintainya daripada (cintanya kepada) anak dan bapanya serta sekelian manusia” [Riwayat Asy-Syaikhany, An-Nasaai, Ibnu Majah dan Ahmad] 

       Barangsiapa yang lebih mementingkan orang yang dicintai, maka beliau sanggup berkorban nyawa sekalipun demi untuk membuktikan kecintaannya itu kepada sang kekasih yang dicintainya. Oleh yang demikian, kedudukan iman seseorang masih belum dianggap mantap kecuali menjadikan Rasulullah s.a.w. sebagai orang yang paling mereka cintai, lebih besar dari cinta kepada diri mereka sendiri apalagi cinta kepada anak dan seterusnya keluarga dan harta benda. 

       Firman Allah s.w.t.: “Nabi itu (hendaknya) lebih utama bagi orang-orang mukmin dari diri mereka sendiri[1200] dan isteri-isterinya adalah ibu-ibu mereka. dan orang-orang yang mempunyai hubungan darah satu sama lain lebih berhak (waris-mewarisi) di dalam Kitab Allah daripada orang-orang mukmim dan orang-orang Muhajirin, kecuali kalau kamu berbuat baik[1201] kepada saudara-saudaramu (seagama). adalah yang demikian itu telah tertulis di dalam Kitab (Allah)” 
[1200]

        Maksudnya: orang-orang mukmin itu mencintai nabi mereka lebih dari mencintai diri mereka sendiri dalam segala urusan. [1201] yang dimaksud dengan berbuat baik disini ialah berwasiat yang tidak lebih dari sepertiga harta. [Al-Ahzab:6] 

        Cemburu kepada yang dicintai. Orang yang mencintai Allah s.w.t. dan Rasul-Nya sentiasa cemburu hatinya apabila hak-hak Allah s.w.t. dan Rasul-Nya dilanggar dan diabaikan. Dari kecemburuan inilah timbulnya pelaksanaan amal makruf dan nahi mungkar. Oleh kerana itulah, Allah s.w.t. menjadikan jihad sebagai tanda cinta kepada-Nya.

        Firman Allah s.w.t.: ”Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, Maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintaiNya, yang bersikap lemah Lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui” [Al-Maaidah:54]

        Menghindari hal-hal yang merenggangkan hubungan dengan orang yang dicintai dan membuatnya marah. ”Hai nabi, bertakwalah kepada Allah dan janganlah kamu menuruti (keinginan) orang-orang kafir dan orang-orang munafik. Sesungguhnya Allah adalah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana. Dan ikutilah apa yang diwahyukan Tuhan kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. Dan bertawakkallah kepada Allah. dan cukuplah Allah sebagai Pemelihara” [Al-Ahzab:1-3]

        ”Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu[106] mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal)” [106] yang dimaksud dengan orang yang zalim di sini ialah orang-orang yang menyembah selain Allah. [Al-Baqarah:165] “Sesudah itu, patutkah mereka berkehendak lagi kepada hukum-hukum jahiliyah? padahal – kepada orang-orang yang penuh keyakinan – tidak ada sesiapa yang boleh membuat hukum yang lebih pada daripada Allah” [Al-Maaidah:50]
       
         “Dan janganlah kamu makan (atau mengambil) harta (orang-orang lain) di antara kamu dengan jalan yang salah, dan jangan pula kamu menghulurkan harta kamu (memberi rasuah) kepada hakim-hakim kerana hendak memakan (atau mengambil) sebahagian dari harta manusia dengan (berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui (salahnya)” [Al-Baqarah:188]
 
          Daripada Abu Hurairah r.a. katanya: aku mendengar Rasul s.a.w. bersabda: “Umatku akan ditimpa penyakit-penyakit yang pernah menimpa umat-umat terdahulu. Sahabat bertanya: Apakah penyakit-penyakit umat-umat terdahulu itu? Nabi s.a.w. menjawab:

 Penyakit-penyakit itu ialah

 (1) terlalu banyak seronok

 (2) terlalu mewah

 (3) menghimpun harta sebanyak mungkin 

(4) tipu menipu dalam merebut harta benda dunia 

(5) saling memarahi 

(6) hasut-menghasut sehingga jadi zalim menzalimi”

 [Riwayat Al-Hakim]

[Dipetik dari buku Cinta dan Rindu oleh Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah / Al-Hikam oleh Syeikh Ibn Ata'illah Al-Sakandari]

February 9, 2011

Buatmu Sahabat

Posted by - 0 comments
Dan jika berkata, berkatalah kepada aku tentang kebenaran persahabatan?..Sahabat adalah kebutuhan jiwa, yang mesti terpenuhi.
Dialah ladang hati, yang kau taburi dengan kasih dan kau panen dengan penuh rasa terima kasih.
(video ringkas buat shbt2 fb tersayang)
Dan dia pulalah naungan dan pendianganmu.
Karena kau menghampirinya saat hati lapa dan mencarinya saat jiwa butuh kedamaian.Bila dia bicara, mengungkapkan pikirannya, kau tiada takut membisikkan kata “tidak” di kalbumu sendiri, pun tiada kau menyembunyikan kata “ya”.
Dan bilamana ia diam, hatimu tiada ‘kan henti mencoba merangkum bahasa hatinya; karena tanpa ungkapan kata, dalam rangkuman persahabatan, segala pikiran, hasrat, dan keinginan terlahirkan bersama dengan sukacita yang utuh, pun tiada terkirakan.
Di kala berpisah dengan sahabat, janganlah berduka cita; Karena yang paling kaukasihi dalam dirinya, mungkin lebih cemerlang dalam ketiadaannya, bagai sebuah gunung bagi seorang pendaki, nampak lebih agung daripada tanah ngarai dataran.
Dan tiada maksud lain dari persahabatan kecuali saling memperkaya ruh kejiwaan. Karena kasih yang masih menyisakan pamrih, di luar jangkauan misterinya, bukanlah kasih, tetapi sebuah jala yang ditebarkan: hanya menangkap yang tiada diharapkan.
Dan persembahkanlah yang terindah bagi sahabatmu.
Jika dia harus tahu musim surutmu, biarlah dia mengenal pula musim pasangmu.
Gerangan apa sahabat itu hingga kau senantiasa mencarinya, untuk sekadar bersama dalam membunuh waktu?
Carilah ia untuk bersama menghidupkan sang waktu!
Karena dialah yang bisa mengisi kekuranganmu, bukan mengisi kekosonganmu.
Dan dalam manisnya persahabatan, biarkanlah ada tawa ria berbagi kebahagiaan.
Karena dalam titik-titik kecil embun pagi, hati manusia menemukan fajar jati dan gairah segar kehidupan.
Puisi dari khalik Gibran.. 

February 1, 2011

10 TIPS Memelihara Cinta Sejati

Posted by - 0 comments
Cinta bukanlah daripada kata-kata, tetapi segumpal keinginan yang diberikan kepada hati yang memerlukan. Cintailah seseorang itu atas dasar siapa dirinya sekarang, dan bukan siapa dia sebelumnya. Malah, kisah lampau yang berlaku tidak perlu diungkit lagi sekiranya hati benar-benar menyintai dirinya.
Sememangnya hidup bercinta dan untuk dicintai amat mudah, tetapi untuk dicintai oleh orang yang kita cintai sukar diperoleh. Ikuti 10 tips dibawah ini untuk memelihara cinta sejati.


1. Pilih pasangan yang sesuai
Janganlah sesekali jatuh cinta dengan seseorang yang sangat berpotensi. Wang dan rupa bukannya penyuntik cinta sejati. Terlalu banyak pasangan memilih teman hidup yang sebegini dengan harapan mereka berpeluang menikmati segalanya.

Secara jujur, tanyalah pada diri sendiri: “Dapatkah aku mencintai dia dengan cara yang sebenarnya tanpa harapan untuk berubah?” Jika tidak, buatlah keputusan untuk cari yang lain.

2. Jangan terburu-buru
Jangan menurut kehendak nafsu seks. Pasangan yang melakukan hubungan seksual akan mencipta suatu keintiman yang salah dan boleh menuju ke arah kekecewaan.


3. Percaya akan kelemahannya
Jangan mengabaikan keputusan untuk memiliki sesuatu hubungan atau perkara yang diingininya. Misalnya, jika pasangan membuat suatu penyataan seperti, ’saya tidak melaksanakan komitmen dengan baik,” percayalah dia.
Anda seharusnya tanya pada diri sendiri; ‘adakah dia sudah bersdia menghabiskan waktu untuk aku atau semata-mata untuk hobinya kemudian baru mengingati aku.’



4. Tutup mulut
Jangan cuba menceritakan tentang keburukan atau kelemahan pasangan kepada rakan. Bertanggung jawab dalam mengungkap perasaan anda terhadapnya dan saling merahsiakan antara satu sama lain. Cara sebegini dapat mengelakkan daripada berlakunya sesuatu konflik dan hubungan emosional anda berdua.


5. Terima seadanya
Terima pasangan dengan niat hati yang ikhlas. BUkan hanya sewaktu bercinta, pada awal perkahwinan dan sewaktu berbulan madu, tetapi amalkan date night sekali seminggu.


6. Jadi pemerhati
Bersikap pemerhati terhadap pasangan. Cuba memerhati dan memahami tingkah laku dan pemikirannya. Paling penting, sentiasa mengambil berat setiap apa yang berlaku. Ini mengelakkan daripada pasangan berani menipu dan cuba melakukan sesuatu di luar jangkaan.



7. Buktikan siapa diri anda
Fokus pada setiap perkara yang anda gemari dan tidak daripada pasangan, serta cuba berbincang cara bagaimana menyelesaikan masalah tersebut berdua.


8. Mr. Right kembali
Sedang asyik bercinta, orang yang pernah berpaut di hati anda suatu masa dahulu, tiba-tiba muncul di hadapan. Bagi anda yang menghadapi masalah sebegini, adalah suatu perkara sukar untuk diselesaikan, bukan?

Perasaan buntu dan bercelaru tentunya datang dan memaksa diri membuat keputusan. Buat keputusan agar tidak menyintainya lagi. Lupakan segala sejarah silam dengan memulakan kehidupan dan cinta baru.

9. Bukan perigi cari timba
Anda tidak pernah merakan bahawa cinta sejati seperti objek yang keras atau seolah-olah berkelakuan syok sendiri. Malah, anda haruslah sama-sama berinteraksi dan berbincang terhadap apa yang berlaku dalam perhubungan.


10.  Hargailah diri sendiri dan pasangan
Hubungan yang sihat akan meningkatkan penghargaan diri dan pasangan. Untuk memperoleh hubungan yang lebih harmoni, setiap pasangan perlu menghargai diri sendiri dengan cuba mengungkapkan kata-kata romantis atau lakukan sesuatu kejutan terhadap dirinya

Sahabat...

.......

 

Cahaya Malam Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos